TES RUMPLE LEEDE
A. Pra Analitik
1. Persiapan pasien: tidak memerlukan persiapan khusus
2. Prinsip:
Terhadap kapiler diciptakan suasana anoksia dengan jalan membendung aliran darah vena. Terhadap anoksia dan penambahan tekanan internal akan terlihat kemampuan kapiler bertahan . Jika ketahanan kapiler turun akan timbul "' Petechiae "' di kulit.
3. Alat dan bahan:
· Tensimeter dan Stethoskope
· Timer
· Spidol
B. Analitik
Cara Kerja :
1.Pasang manset tensimeter pada lengan atas, kira-kira 7 cm diatas lipatan siku . Carilah tekanan sistolis (TS) dan tekanan diastolic (TD).
- Buat lingkaran pada bagian volar lengan bawah :
- Radius 3 cm
- Titik pusat terletak 2 cm dibawah garis lipatan siku.
- Pasang lagi tensimeter dan buatlah tekanan sebesar 1/2 X (TS+TD) pertahankan tekanan ini selama 5 menit.
- Longgarkan manset lalu perhatikan ada tidaknya petechieae dalam lingkaran yang telah dibuat
C. Pasca Analitik
Nilai Rujukan : < 10 : Normal ( Negatif)
10 ‑ 20 : Dubia ( Ragu – ragu )
> 20 : Abnormal ( Positif )
TEST APTT (Activated Partial Thromboplastin Time)
Tes APTT (Activated Partial Thromboplastin Time); adalah tes saring terhadap, jalur intrinsik dan bersama yang digunakan untuk mendeteksi defisiensi terhadap semua faktor dari jalur intrinsik dan bersama, nilai APTT memanjang jika terjadi defisiensi pada faktor koagulasi jalur intrinsik dan jalur bersama (F. XII, XI IX, VIII, X, V, Protrombin dan Fibrinogen), pada penyakit DIC (Diseminated Intravascular Coagulation), Lupus Antikoagulan, Penyakit Hati dan hemofilia. juga secara umum digunakan untuk memonitor terapi heparin.
A. Pra Analitik
- Persiapan Pasien : Tidak dilakukan persiapan khusus
- Persiapan Sampel :
- Sampel. darah dapat diperoleh melalui vena punksi
- Antikoagulan yang dipakai adalah sodium sitrat 3,2% atau 3,8% dengan perbandingan 9:1 (9 bagian darah:1 bagian Na.Sitrat).
- Sampel darah disentrifus 10‑15 menit dengan kecepatan 2000 g
- Penampung tidak boleh terbuat dari bahan yang dapat menginduksi aktivasi kontak seperti gelas. Sebaliknya dipakai penampung gelas berlapis silikon atau plastik
§ Prinsip : Tes APTT adalah tes yang dilakukan dengan menambahkan reagen APTT yang mengandung aktivator plasma dan fosfolipid pada sampel tes. Fosfolipid berfungsi sebagai pengganti platelet. Campuran diinkubasi selama 3‑5 menit untuk aktivasi optimum, kemudian direkalsifikasi dengan kalsium klorida dan beberapa saat akan terbentuk bekuan.
- Alat :
Cara manual
· Tabung reaksi
· Rak tabung
· Inkubator
· Batang pengaduk
· Stop watch
Cara semi otomatik
· Pipet
· Stiring bars
· Tabung tes
· Stop watch
· Cuvet
§ Alat OTOMATIK
- Bahan :
· Plasma (whole blood dengan antikoagulan natrium sitrat)
· Reagen APTT yang mengandung ekstrak kloroform dari otak kelinci dan asam elagik, kalsium klorida (CaC12) 0,02 mol/l.
B. Analitik
- Cara Kerja :
Cara manual
Ada dua cara yaitu :
Cara 1
- Reag APTT 100 µl +100 µl plasma dimasukkan dalam tabung 1
- 200 µl CaC12 dimasukkan dalam tabung 2
- Tabung 1 + 2 diinkubasi selama. 5 menit pada inkubator yang bersuhu 370 C
- Ambil 100 µl CaC12 (tabung 2), masukkan dalam tabung 1, jalankan stopwatch, aduk, amati hingga, terjadi bekuan (jendolan)
- Tes ini diulang pada, plasma control
Cara 2
- Lakukan. tahap 1-4
- Biarkan tabung 1 selama 20 detik setelah pencampuran. Pindahkan tabung dari inkubator, miringkan ( metode pendulum) atau putar posisi setengah ( metode rotasi) tabung tes setiap 1‑2 detik. Hentikan stopwatch ketika cairan sudah tampak dalam bentuk fibrin (jendolan).
Cara semiotomatik
1. Siapkan sampel dan kontrol, sebelumnya, hangatkan hemostat CaC12 0,02 ml/l pada suhu ruang.
2. Masukkan plasma (100 µl) ke dalam tabung tes yang sudah terisi stiring bars, inkubasi selama 1‑2 menit pada suhu ruang
3. Tambahkan reagen APTT (100 µl), inkubasi 3 menit
4. Tambahkan CaC12 (100 µl) pada saat itu juga jalankan stop watch
5. Catat waktu yang dibutuhkan untuk membentuk bekuan (print out)
- Nilai rujukan :
30 ‑ 45 detik secara manual
26,1 ‑ 36,3 detik secara. Semiotomatik