Selasa, 10 Mei 2011

Analisa Sperma 2

Analisa Sperma
Tata Cara Pengambilan Sperma
Bahan yang digunakan :
Wadah yang terbuat dari gelas yang bersih dan bemulut lebar atau wadah plastic disposable yang memenuhi persyaratan dari TQA pusat ( jangan menggunakan wadah dari logam, plastic/ karet) wadah sebaiknya dihangatkan untuk menghindari dari bahaya reujatan (syok) dingin.
Persiapan pasien :
Pasien tidak boleh mengalami ejakulasi baik melalui aktivitas seksual, masturbasi ataupun pengeluaran sperma pada saat mimpi dalam waktu 2-7 hari sebelum pemeriksaan karena akan mempengaruhi kuantitas dan kualitas sperma.
 Pasien diberi penjelasan tertulis atau secara lisan bagaimana cara pengumpulan sperma.
 Sediaan diambil setelah puasa seksual selama 2-7 hari.
 Nama, masa abstinensia, tanggal dan jam pengeluaran dan cara pengeluaran harus dicatat dengan benar pada setiap sperma yang akan dianalisis.
Persiapan Sampel :
 Jenis : sperma
 Jumlah : semua harus tertampung
 Stabilitas : < 1 jam dari sejak pengambilan  Penanganan khusus : pengeluaran sperma yang dianjurkan adalah secara masturbasi.  Persyaratan wadah ; bersih  Kriteria penolakan sampel →  bahan diterima dilaboratorium lebih dari 1 jam setelah dikeluarkan  Bahan tumpah sebagian  Puasa seksual < 2 hari dan > 7 hari
 Wadah plastik yang tidak memenuhi persyaratan/logam/karet.
Pengambilan spesimen :
1. Persiapan wadah untuk penampungan sperma
2. Pengeluaran sperma dilakukan dengan cara masturbasi pemakaian kondom dan coitas interuptas tidak disarankan untuk pengeluaran sperma karena akan berpengaruh pada hasil pemeriksaan.
3. Sebaiknya sperma dikeluarkan disebuah kamar yang tenang disebuah lab, jika sperma dikeluarkan dilingkungan lab maka sampel harus segera diantar ke lab dalam waktu kurang dari 1 jam setelah dikeluarkan.
4. Sperma yang tidak lengkap sebaiknya tidak diperiksa.
5. Sperma harus dilindungi terhadap suhu yang ekstrim (kurang dari 20 c atau lebih dari 40 c ) selama proses pengiriman ke laboratorium.
6. Wadah harus diberi label dengan nama pasien, lama abstinensia, tanggal dan waktu pengeluaran serta cara pengeluarannya.
Penanganan spesimen
Spesimen Harus dikirim ke laboratorium dalam waktu kurang dari 1 jam dengan suhu 20-400C.
Morfologi Sperma


Reagen :
♠ Pengecetan preparat
♠ Giemsa (Romovxky-Giemsa)
♠ Aquabidest dan methanol
♠ Kertas pH : 6,5 – 10,0 (katalog : 9543) atau bila pH > 10 pergunakan kertas pH 0-14
♠ NaCl 0,9 %
♠ Larutan Pengencer jumlah spermatozoa → disiapkan oleh perbekalan pusat.
Alat :
 Kamar hitung Improved Neubauer
 Mikroskop
 Objek Glass
 Deck glass 22 x 22 mm
 Pipet ukur 5,0 ml
 Stop watch
 Tabung reaksi.
 Batang Pengaduk
 Gelas ukur / tabung kerucut kaca
 Mikropipet
Cara Pengeluaran :
Masturbasi, Coitus interups, kondom dan lainnya ( yang dikeluarkan meliputi mandi, sperma, masti )
Catatan : cara pengeluaran sampel yang dianjurkan adalah masturbasi.
Interpretasi hasil:
 Puasa Seksual : tidak mengeluarkan sperma untuk waktu terakhir sperma dikeluarkan.
Nilai Normal : 2-7 hari.
Cara Kerja : volume semen diukur dengan menggunakan gelas ukur kaca atau tabung sentrifuge kaca (dasar kerucut) yang berskala 0,1 ml.
 Volume : 2 ml
 Bau : Khas
Khas : jika bau seperti bunga akasia
 Warna : putih keabu-abuan atau kelabu pucat


Interpretasi Hasil:
 Putih keabu-abuan / kelabu pucat jika jumlah spermatozoa normal
 Putih jernih, jika jumlah spermatozoa sedikit
 Coklat ; jika ada eritrosit
 Kuning : jika pasien icterus atau minum vitamin
 pH
Nilai Normal : 7,2 – 7,8
Cara kerja :
 teteskan setes sampel diatas kertas pH dan sebarkan secara merata.
 Setelah 30 detik bandingkan warna yang terjadi dengan kertas standad dan kertas pH
 Baca pH dari sampel tersebut.
 Mencair (Liquefaksi) : dalam waktu 60 menit
Cara Kerja : Biarkan sperma dan tunggu selama 20 menit kemudian stop watch (jam), tunggu selama 20 menit kemudian homogenkan sampel dengan cara memutar-mutarkan wadah sampel secara manual untuk mengurangi kesalahan(jangan diaduk-aduk.
 Viskositas ≤ 2 cm
Cara kerja : dapat dikerjakan dengan menggunakan batang pengaduk kaca atau pipet 5 ml.


a. Dengan Pipet 5,0 ml
• Sperma yang telah homogeny diisap secara perlahan dengan pipet 5 ml
• Dengan posisi tegak lurus biarkan sperma menetes karena gaya berat.
• Ukur panjang dari benang tetesan tersebut.
b. Dengan batang pengaduk dan ukur panjang benang yang terbentuk pada saat batang pengaduk ditarik.
Pemeriksaan Mikroskopis, Pemeriksaan untuk :
a. Motilitas
b. Aglutinasi
c. Jumlah perkiraan spermatozoa
 Ambil masing-masing Ul sampel yang sudah homogeny dan buat 2 sediaan dalam 1 kaca objek.
 Tutup masing-masing sediaan dengan kaca penutup ukuran 22 x 22 mm atau 20 x 20 mm, biarkan 1 menit.
 Bila penyebaran sperma sudah tampak merata dalam lapang pandang di masing-masing sediaan. Periksa sediaan dengan pembesaran 400x, lakukan pembacaan untuk motilitas…
Motilitas
 Bergerak cepat dan maju lurus
 Bergerak lambat atau sulit maju lurus
 Bergerak di tempat
 Tidak bergerak
Aglutinasi
Aglutinasi adalah spermatozoa motil ( sperma yang masih dapat bergerak) yang saling melekat satu dengan yang lainnya / bergerombol (bisa kepala dengan kepala, bagian tengah dengan tengah, ekor dengan ekor atau campuran ) dimana dalam 1 gerombol ditemukan minimal 5 spermatozoa yang bergerak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar