Selasa, 21 September 2010



PEMERIKSAAN WIDAL
I.       Tujuan:
Untuk mendeteksi antibodi terhadap Salmonella typhi, Salmonella paratyphi  A, B, dan C.
II.    Prinsip:
Terjadi reaksi aglutinasi antara antigen Salmonella dan antibodi spesifik yang terdapat dalam serum penderita demam tifoid atau paratifoid.

III. Bahan Pemeriksaan
Diperlukan sepasang serum masing-masing 1 ml, yaitu serum pada fase akut dan konvalesen dari penderita tersangkut tifoid. Serum konvalesen diperoleh pada hari ke 5-7 setelah pangambilan darah fase akut.

IV.  Alat dan Reagen yang digunakan:
Alat:
§  Tabung reaksi dari gelas (pyrex atau yang sejenisnya) dengan garis tengah luar12 mm, panjang tabung 75 mm.
§  Rak tabung (logam)
§  Penangas air dengan suhu 560C
§  Pipet serologi 5 ml dan mikropipet ”adjustable” 100 ul.
§  Botol bekas obat suntik dengan volume 10-15 ml.
Bahan:
§  Suspensi antigen O dan H dari Salmonella typhi, Salmonella paratyphi A, B dan C.

V.    Prosedur pemeriksaan
a.       Cara tabung
1.      Untuk pemeriksaan 1 sampel diperlukan 24 tabung reaksi yang disusun sebagai berikut:


 

2.      Lakukan pengenceran serum dalam 3 botol kecil seperti dibawah ini, sehingga diperoleh pengenceran 25, 50 dan 100 kali.



 

                                                                   5 ml                  5 ml
Serum 0,4 ml
Larutan garam fisiologis               9,6 ml              5 ml                 5 ml            

Pengenceran                                  25 X                 50 X                100 X


3.      Tabung baris I diisi dengan serum yang telah diencerkan 25 kali, masing-masing sebanyak 0,5 ml. Begitu pula dengan tabung baris II dan III diisi dengan serum yang telah diencerkan 50 kali dan 100 kali.
4.      Isi lajur 1, 2, 3 dan 4 masing-masing 0,5 ml antigen H dari S. typhi (H), S. Paratypi A (AH), B (BH) dan C (CH). Begitu pula dengan tabung pada lajur 5, 6, 7 dan masing-masing diisi dengan antigen O dari S. typhi (O), S. paratyphi A (AO), B (BO) dan C (CO).
Setelah penambahan antigen, pengenceran serum dalam baris I, II dan III menjadi 50, 100 dan 200 kali.
5.      Inkubasi tabung-tabung tersebut dalam penangas air pada suhu 560C selama 24 jam, kemudian diangkat dan disimpan pada suhu kamar selama 20-24 jam.
6.      Perhatikan aglutinasi yang terbentuk awan halus (pada antigen H) dan berbentuk partikel (pada antigen O). Titer antibodi dilaporkan sesuai dengan pengenceran tertinggi yang masih menunjukkan aglutinasi.
7.      Bila dengan pengenceran 200 kali masih terjadi aglutinasi, pemeriksaan dilanjutkan dengan pengenceran serum yang lebih tinggi sampai tidak terjadi aglutinasi.

b.      Cara slide
·         “Rapid slide screening test”(kualitatif)
1.      Letakkan masing-masing 80 ul serum pada “test slide” nomor 1 smpai nomor 8
2.      Tambahkan masing-masing 1 tetes suspensi antigen yang sebelumnaya telah dikocok terlebih dahulu disamping tetesn serum, kemudian diaduk dengan memakai batang pengaduk (tusuk gigi/lidi) selama beberapa detik.
3.      Goyangkan “slide” selama 1 menit.
4.      Perhatikan adanya reaksi aglutinasi dalam 1 menit.
5.      Reaksi positif bila terjadi aglutinasi dalam 1 menit.


·          “Rapid slide”(kuantitatif)
1.      Letakkan masing-masing 80 ul, 40 ul, 20 ul, 10 ul dan 5 ul serum pada “slide test”.
2.      Tambahkan masing-masing 1 tetes suspensi antigen (misalnya H antigen dari S. typhi) yang sebelumnya telah dikocok terlebih dahulu disamping tetesan serum, kemudian diaduk dengan memakai batang pengaduk (tusuk gigi/lidi) selama beberapa detik.
3.      Goyangkan “slide” selama 1 menit dan perhatikan adanya reaksi aglutinasi dalam 1 menit.
4.      Lakukan pemeriksaan seperti di atas dengan menggunakan yang lain.
5.      Serum 80 ul, 40 ul, 20 ul, 10 ul, dan 5 ul setelah penambahan 1 tetes antigen sesuai dengan pengenceran sebanyak 20, 40, 80, 10 dan 320 kali.
6.      Titer antibodi dilaporkan sesuai dengan pengenceran tertinggi yang masih menunjukkan aglutinasi.
Catatan.
-          Demam tifoid dan paratifoid merupakan infeksi akut, sehingga pemeriksaan widal hanya mempunyai arti diagnostik bila terjadi kenaikan titer antibodi pada fase konvalesen 4 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan titer antibodi pada fase akut.
 
               Salmonella tersebar secara luas disekeliling kita, sehingga pada orang sehat dapat dijumpai sejumlah antibodi terhadap Salmonella, karena itu setiap laboratorium harus menetapkan nilai rujukan dari pemeriksaan widal yang perlu diperbaharui setelah beberapa tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar